Cerita Mini : Perjalanan Ranina

Dok. detikNews.Detikcom
Cerita Mini
Perjalanan Ranina
Oleh
Mustajib

 

Ranina terbangun. Rasanya ia baru saja mendengar ekor suara trompet. Entah trompet siapa itu. Seingatnya, frekuensi trompet itu senada dengan yang terakhir ia dengar, yang membuatnya tidur terlelap. Kini ia sudah terjaga. Hanya saja, ia tidak bisa membedakan keadaan dirinya dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Sama-sama baru bangun, dan sepertinya bergerak menuju suatu tempat.

Tidak seperti sebelumnya, Ranina tidak banyak bertanya, seperti dulu sebelum tidur panjangnya. Ranina terus bergerak menuju ke suatu tempat menyerupai gurun. Di sepanjang jalan, Ranina banyak disapa dan namanya berkali-kali dipanggil. “Mbak Nina, jazakallah khair atas bantuanmu dulu. Ini kuberikan sedikit perbekalan”. Yang lain pun menyapa, “Mbak Ran, matur nuwun atas pertolonganmu dulu. Jika tidak ditolong, entah kami sudah terseret ke jamaah yang mana. Dengan bantuan Mba, saya bisa kembali ke hotel dan bertemu dengan rombongan. Ini sedikit rizki, bagi-bagi amal.” Seperti biasa, Ranina tidak mau menerima imbalan apa-apa dari sesama hamba Allah. Ia keras menolak. Namun, kini rizki kebaikan itu tiba-tiba langsung masuk sendiri ke dalam tasnya yang serupa tas kamera. Kejadian demi kejadian serupa itu dialami Ranina.

Ranina terus berjalan, makin mendekati tempat akhir yang dituju. Dari kejauhan, sudah tampak orang berkerumun, seperti berkumpulnya jamaah haji di padang Arofah. Bedanya, di padang Arofah, semua jamaah laki-laki memakai pakaian ihram. Putih-putih. Tapi di tempat itu, sepertinya tidak seperti itu. Tapi Ranina sendiri tidak bisa menggambarkan keadaan mereka itu. Ranina tidak bisa membedakan lagi, apakah mereka kebingungan atau tidak. Susah atau tidak. Tersesat atau tidak.

Tiba-tiba ada yang bicara kepada Ranina, “sepertinya perjalananmu lancar dan mulus seperti dulu. Apa yang kamu kerjakan dulu?” Ranina tidak menjawab, ia hanya teringat dua hal. Pertama, ia akan segera bertemu Allah untuk dihisab amal ibadahnya. Kedua, apakah perbuatan-perbuatan yang dilakukan bernilai ibadah atau tidak. Sewaktu hidupnya dulu, Mbak Ranina sehari-harinya mencari dan  menolong jamaah haji yang tersesat di sekitaran Masjidil Haram di Makkah Al Mukarramah. Lalu pertolongannya itu di-upload di media massa seperti facebook, instagram, twitter dan sejenisnya.

 

Riyadh, 12 Juni 2024



                                                          

Mustajib

Simple man. Having 4 children from 1 wife. Civil Servant.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama