Keunikan Tika Weixun


Dok. Koleksi YouTube Tika Weixun

Keunikan Tika Weixun

Oleh 

Mustajib

 

Beragam cara warga negara (asal) Indonesia mempromosikan Indonesia dan budayanya di luar negeri. Cara yang dilakukan (Mba') Tika Weixun di China tergolong unik, setidaknya bagi saya pribadi.

Umumnya, cara yang dilakukan oleh warga negara atau “mantan” warga negara  Indonesia yang tinggal di luar negeri adalah dengan cara menjual masakan-masakan khas Indonesia. Sebut saja, misalnya, seperti yang dilakukan (Mba') Shanty. Perempuan asal Padang, Sumatera, yang menikah dengan pria warga negara China ini, kini tinggal di China. Entah masih berstatus sebagai warga negara Indonesia atau mungkin sudah menjadi warga China, yang jelas Mba’ Shanty aktif mempromosikan Indonesia melalui masakan-masakan dan minuman-minuman (kuliner) khas Indonesia.

Kegigihan tersebut dapat dilihat melalui channel youtube “@Shanty di China”. Beberapa makanan khas Indonesia yang dipromosi, atau dijual, Mba’ Shanty adalah  ayang goreng, sempol tahu, kue rangin, dan bakso Malang yang hangat. Dan yang terbaru (Minggu, 3 Desember 2023, sekitar pukul 09.50 Waktu Arab Saudi/WAS) adalah Nasi Kucing Khas Indonesia.

Hal yang kurang lebih sama, juga dilakukan Ali Yusuf. Melalui “Restoran Bandar Jakarta 1” yang berlokasi di Jalan Prince Nawaf Ibn Abdul Aziz, Umm Hamam, Al Gharbi, Riyadh, 11564, Arab Saudi dan juga di Restoran Bandar Jakarta 2 di Jalan Prince Majed Bin Abdulaziz Rd, Ar Rayyan, Riyadh, pengusaha asal Bayuwangi, Jawa Timur, ini menyajikan menu-menu spesial khas Indonesia seperti ayam bakar, soto ayam, sate ayam, bebek goreng penyet, udang saos tiram,  bakso beranak, bakso iga, nasi campur dan lain sebagainya.

Pun yang dilakukan Tika Weixun, kurang lebih setali tiga uang. Panganan dan/atau minuman khas Indonesia yang dipromosikan tidak (jauh) berbeda. Diantaranya, sebagaiman terlihat melalui channelDaily Tika Weixun”, ada ayang goreng, bakwan jagung, resoles, martabak telur, tahu isi, kelepon, coto Makassar,  pisang goreng tepung panir dan es the lemon.

Namun, menurut saya, ada yang unik, khas atau yang tidak ditemukan di tempat lain. Yaitu, Mba’ Tika selalu membawa Globe atau peta bola dunia yang disandingkan dengan laptop kecil. Awalnya, saat menonton episode hari ke-14 jualan makanan Indonesia, yang khas itu saya anggap sebagai suatu kebetulan saja. Namun setelah menyaksikan beberpa vidionya yang lain, itu memang sesuatu yang – sepertinya -- disengaja.

Saya tidak pernah menanyakan kepada Mba’ Tika alasan selalu membawa globe tersebut, karena memang baru siang tadi (Ahad, 3/12/2023) saya melihatnya dan aksesnya pasti tidak mudah, paling tidak, tidak bisa cepat. Namun, saya menduga itu dilakukan untuk mengantisipasi atau menjelaskan dimana negara Indonesia berada jika ada pembeli yang bertanya. Dugaan atau asumsi ini dilatarbelakangi pengalaman saya sendiri.

Saya memang pernah menonton sebuah video yang di dalamnya penjual menjajakan makanan khas Indonesia di luar negeri, dan salah seorang pembeli bertanya “Di mana Indonesia”. Sang penjual tidak bisa mendeskripsikan dengan pas. Jika ada globe, pertanyaan tersebut pasti lebih gampang dijawab. Mungkin ini juga alasan Mba’ Tika selalu membawa globe.

Jujur, saya salut dengan “kreativitas” Mba’ Tika Weixun itu. Bahkan, saya agak malu sendiri. Saya, atau tepatnya kami, yang sehari-hari memberi layanan pendidikan kepada anak-anak Indonesia di Riyadh, Saudi Arabia, dan tentunya mempromosikan Indonesia dan budayanya, belum menempatkan globe atau memasang peta dunia dan/atau Indonesia di ruang kerja saya, di gedung yang baru saja kami tempati.

Terima kasih, Mba’ Tika Weixun. Anda telah memberi inspirasi yang cerdas dan kreatif.

 

Riyadh, 3 Desember 2023

Diplomatic Quarter, Riyadh, Arab Saudi

Pukul 18.31 Waktu Arab Saudi (WAS)

Mustajib

Simple man. Having 4 children from 1 wife. Civil Servant.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama